Sabtu, 29 Oktober 2011

indonesian cuisine


Indonesian cuisine is diverse, in part because Indonesia is composed of approximately 6,000 populated islands. Many regional cuisines exist, often based upon cultural and foreign influences. Indonesian cuisine varies greatly by region and has many different influences. For example, Sumatran cuisine often has Middle Eastern and Indian influences, featuring curried meat and vegetables, while Javanese cuisine and Sundanes cuisine are more indigenous.

Throughout its history, Indonesia has been involved in trade due to its location and natural resources. Additionally, Indonesia’s indigenous techniques and ingredients were influenced by India, the Middle East, China, and finally Europe. Spanish and Portuguese traders brought New World produce even before the Dutch came to colonize most of the archipelago. The Indonesian islands The Moluccas (Maluku), which are famed as "the Spice Islands", also contributed to the introduction of native spices, such as cloves and nutmeg, to Indonesian and global cuisine.

Some popular Indonesian dishes such as nasi goreng, gado-gado,sate, and soto are ubiquitous in the country and considered as Indonesian national dishes.
Sumatran cuisine, for example, often has Middle Eastern and Indian influences, featuring curried meat and vegetables such as gulai and kari, while Javanese cuisine is more indigenous. The cuisines of Eastern Indonesia are similar to Polynesian and Melanesian cuisine. Elements of Chinese cuisine can be seen in Indonesian cuisine: items such as bakmi (noodles), bakso (meat or fish balls), and lumpia (spring rolls) have been completely assimilated.
Some popular dishes that originated in Indonesia are now common across much of Southeast Asia. Indonesian dishes such as satay, beef rendang, and sambal are also favoured in Malaysia and Singapore. Soy-based dishes, such as variations of tofu (tahu) and tempe, are also very popular. Tempe is regarded as a Javanese invention, a local adaptation of soy-based food fermentation and production. Another fermented food is oncom, similar in some ways to tempe but using a variety of bases (not only soy), created by different fungi, and particularly popular in West Java.
Indonesian meals are commonly eaten with the combination of a spoon in the right hand and fork in the left hand (to push the food onto the spoon), although in many parts of the country, such as West Java and West Sumatra, it is also common to eat with one's hands. In restaurants or households that commonly use bare hands to eat, like in seafood foodstalls, traditional sundanese and minangkabau restaurants, or East Javanese pecel lele (fried catfish with sambal) and ayam goreng (fried chicken) food stalls, they usually serve kobokan, a bowl of tap water with a slice of lime in it to give a fresh scent. This bowl of water should not to be consumed, however; it is used to wash one's hand before and after eating. Eating with chopstik is generally only found in food stalls or restaurants serving Indonesian adaptations of Chinese cuisine, such as bakmie or mie ayam (chicken noodle) with pangsit (wonton), mie goreng (fried noodles), and kwetiau goreng (fried flat rice noodle).

Masakan Indonesia yang beragam, sebagian karena Indonesia terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni. Banyak masakan daerah ada, sering didasarkan pada pengaruh budaya dan asing. Masakan Indonesia bervariasi menurut wilayah dan memiliki pengaruh yang berbeda. Misalnya, masakan Sumatera sering memiliki pengaruh Timur Tengah dan India, yang menampilkan daging kari dan sayuran, sedangkan masakan Jawa dan masakan Sundanes lebih pribumi.
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah terlibat dalam perdagangan karena lokasi dan sumber daya alam. Selain itu, teknik adat Indonesia dan bahan-bahan dipengaruhi oleh India, Timur Tengah, Cina, dan akhirnya Eropa. Pedagang Spanyol dan Portugis membawa Dunia Baru menghasilkan bahkan sebelum Belanda datang untuk menjajah sebagian besar Nusantara. Pulau-pulau Indonesia Maluku (Maluku), yang terkenal sebagai "Kepulauan Rempah-Rempah", juga memberikan kontribusi terhadap pengenalan asli rempah-rempah, seperti cengkeh dan pala, untuk bahasa Indonesia dan masakan global.

Beberapa bahasa Indonesia populer hidangan seperti nasi goreng, gado-gado, sate, dan soto yang mana-mana di negeri ini dan dianggap sebagai hidangan nasional Indonesia.
Masakan Sumatera, misalnya, sering memiliki pengaruh Timur Tengah dan India, yang menampilkan daging kari dan sayuran seperti gulai dan kari, sedangkan masakan Jawa lebih pribumi. Masakan Indonesia Timur mirip dengan masakan Polinesia dan Melanesia. Elemen masakan Cina dapat dilihat dalam masakan Indonesia: item seperti bakmi (mie), bakso (daging atau ikan bola), dan lumpia (lumpia) telah sepenuhnya berasimilasi.
Beberapa hidangan populer yang berasal di Indonesia sekarang umum di sebagian besar Asia Tenggara. Hidangan Indonesia seperti sate, rendang daging sapi, dan sambal juga disukai di Malaysia dan Singapura. Berbasis kedelai hidangan, seperti variasi dari tahu (Tahu) dan tempe, juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan Jawa, sebuah adaptasi lokal berbasis kedelai fermentasi pangan dan produksi. Lain makanan fermentasi adalah oncom, mirip dalam beberapa cara untuk tempe tetapi menggunakan berbagai basis (tidak hanya kedelai), dibuat oleh jamur yang berbeda, dan sangat populer di Jawa Barat.
Makanan Indonesia biasanya dimakan dengan kombinasi sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri (untuk mendorong makanan ke sendok), meskipun di banyak bagian negeri, seperti di Jawa Barat dan Sumatera Barat, juga umum untuk makan dengan tangan. Di restoran atau rumah tangga yang biasa menggunakan tangan kosong untuk makan, seperti di foodstalls makanan laut, tradisional Sunda dan Minangkabau restoran, atau pecel lele Jawa Timur (lele goreng dengan sambal) dan ayam goreng (ayam goreng) warung makanan, mereka biasanya melayani kobokan, sebuah semangkuk air keran dengan sepotong kapur di dalamnya untuk memberikan aroma segar. Ini semangkuk air seharusnya tidak untuk dikonsumsi, namun; digunakan untuk mencuci tangan seseorang sebelum dan setelah makan. Makan dengan sumpit ini umumnya hanya ditemukan di warung-warung makanan atau restoran yang menyajikan masakan Indonesia adaptasi Cina, seperti bakmie atau mie ayam (mie ayam) dengan pangsit (wonton), mie goreng (mie goreng), dan Kwetiau goreng (goreng bihun datar ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar